Minggu, 10 April 2011

Simbur Naik Kampotta'

Sejarah Desa Simbur Naik
Sejarah berdirinya Desa Simbur Naik tidak dapat dilepaskan dari peran petani yang merupakan cikal bakal berdirinya desa tersebut.
“Desa Simbur Naik didirikan pada tahun 1957, oleh seorang petani bernama H. Kanna yang berasal dari Pulau Kijang, Idragiri Ilir, Riau yang mengadakan kunjungan ke daerah Tanjung Jabung untuk mencari tanah persawahan dan perkebunan. Setelah sampai pada suatu sungai yang bermuara pada selat berhala, beliau menyusuri sungai tersebut. Melihat keadaan subur yang baik untuk persawahan maka beliau mendirikan pondok dan kemudian membuka hutan tersebut. Karena hutanya dialiri air pasang surut yang terkadang tawar dan terkadang asin maka keaadan tanahnya sangat subur untuk persawahan dan perkebunan. Nama Simbur Naik terinspirasi oleh kejadian apabila terjadi air pasang, maka sungai tersebut bersimburlah ikan-ikan, oleh karena itu Desa tersebut diberi Nama Simbur Naik.”
   
Desa Simbur Naik berada di bawah pemerintahan kepenghuluan Kampung Laut Marga Sabak. Kemudian pada tahun tahun 1967 keberadaan Desa Simbur Naik adalah kemangkuan di bawah kawasan Marga Sabak dipimpin oleh seorang Mangku hingga tahun 1970. pada tanggal 28 Desember 1972. Simbur  Naik resmi berstatus desa yang diperintah oleh seorang penghulu yang bernama H. Kanna”
Dengan kesadaran masyarakat Simbur Naik akan pentingnya pembangunan, warga bekerja sama dengan perangkat Desa meleksanakan kegiatan pembangunan. Sehingga Desa Simbur Naik mengalami kemajuan yang cukup segnifikan. Dahulunya jalan di Desa Simbur Naik belum dapat dilalui kendaraan bermotor roda dua. Tetapi sekarang dengan dibukanya jalan yang menghubungkan antara desa-desa tetanggga dan antara parit, maka sudah dapat dilalui kendaraan bermotor.  Begitu pula proyek INPRES lainya yang merupakan bantuan pemerintah tidak disia-siakan oleh masyarakat untuk meningkatkan taraf hidup dan peningkatan bidang lainya.
Berkat usaha bersama serta semangat untuk membangun yang tinggi dari masyarakat desa, maka pada tahun 1975 Desa Simbur Naik memperoleh anugerah sebagai Desa Teladan Tingkat Propinsi, selain prestasi tersebut dari tahun 1972 sampai tahun 1976 Desa Simbur Naik telah memperoleh piagam penghargaan antara lain:
a.    Piagam penghargaan Mendagri tanggal 17 Agustus 1973
b.    SK Gubernur  KDH Tingkat 1 Jambi, nomor 03 Tahun 1973. pada tanggal 16 Juni 1973
Desa Simbur Naik adalah salah satu desa yang yang berada dalam wilayah Kecamatan Sabak Timur Kabupaten Tanjung Jabung Timur dengan tingkat perkembangan sebagai Desa Swasembada. Luas Desa Simbur Naik + 50 km2 atau 5000 Ha. Terdiri dari 11 Dusun, 26 Batang Parit yang menjadi tanggung jawab Kepala Desa dibantu Kepala Dusun (Kadus) dan Kepala Rukun Tetangga.
Geografis Desa Simbur Naik terpencar oleh beberapa parit yang merupakan daratan rendah yang terdiri dari tanah liat dan gambut merupakan daerah yang cocok untuk wilayah pertanian pasang surut. Adapun letak Desa Simbur Naik berada dengan jarak orbitas ke Ibu Kota Kecamatan Sabak Timur sejauh 20 km.
Desa Simbur Naik Kecamatan Sabak Timur ditinjau dari segi batas wilayah.sebagai berikut:
a.    Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Kuala Simbur.
 kuala simbur merupakan pemekaran dari desa simbur naik itu sendiri...yang ber mata pencarian sebagai nelayan.. di karnakan dekat dengan laut

b.    Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Sungai Raya.







c.    Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Lambur Luar.



d.    Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Lambur III.
dan ini adalah jalan akses menuju desa simbur naik. ditempuih kira-kira 10 menit untuk sampai ke sembur naik.






Penduduk Desa Simbur Naik sekitar 90% orang Bugis selebihnya campuran, mayoritas beragama Islam dan minpritas beragama Kristen. Sarana keagamaan terdiri dari 3 tiga buah Masjid dan 14 buah Langgar/Mushallah. Upacara-upacara keagamaan yang diperingati oleh masyarakat Desa Simbur Naik tidak berbeda dengan daerah-daerah lain di Propinsi Jambi, seperti kegiatan Maulid Nabi, MTQ, Nuzul Quran, Isra’mi’raj dan sebagainya. 
Oleh karena penduduk Desa Simbur Naik mayoritas memeluk Agama Islam, maka sarana peribadahan yang ada di Desa Simbur Naik hanya sarana peribadatan bagi umat Islam. Mengenai sarana peribadahan yang ada di Desa Simbur Naik adalah berikut.:       
No   Pendidikan    Jumlah       
1    Masjid          3       
2    Langgar        13       
maka dari itu dapat dilihat bahwa  Desa Simbur Naik memiliki 3 Masjid dan 13 Mushallah yang tersebar di seluruh wilayah parit-parit. Keberadaan Masjid dan Mushollah ini selain dipergunakan sebagai tempat beribadah juga merupakan pusat pengajian Ajaran Agama Islam. 


Kehidupan Sosial Budaya Masyarakat Desa Simbur Naik walaupun terdiri dari berbagai Suku, namun kehidupan Sosial masyarakat cukup baik. Hal ini disebabkan azaz keakraban dan gotong royong yang senantiasa dipelihara oleh anggota masyarkat.
Sarana pendidikan yang ada di Desa Simbur Naik sudah cukup memadai dan dapat menampung anak-anak usia sekolah yang ada di desa tersebut.
Perkembangan prasarana pendidikan di Desa Simbur Naik cukup pesat hal ini diduga akibat proses perkembangan pembangunaN yang dilaksanakan pemerintah telah menyentuh lapisan masyarakat desa. semakin pesatnya perkembangan penduduk nenuntut keseimbangan dari segi prasarana pendidikan dan akibat semakin baiknya tingkat perhatian orang tua merasakan bahwa pendidikan adalah salah satu kebutuhan yang perlu diperhatikan secara terpadu.

Meskipun wadah pendidikan telah tersedia di Desa Simbur Naik mulai tingkat kanak-kanak hingga tingkat manengah ke atas, namun banyak juga di antara masyarakat simbur naik yang anak-anaknya sekolah di luar daerah, terutama pada tingkat menengah atas. Hal ini membuktikan tentang kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan cukup tinggi, dengan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
Selain pendidikan formal yang ada juga didukung dengan terdapatnya pendidikan non formal, terutama pendidikan keagamaan seperti pondok pengajian di Masjid, Mushallah maupun di Rumah-rumah.
Keadaan sarana dan prasarana Desa Simbur Naik sesuai dengan letak kondisi daerahnya dan keadaannya juga sudah memadai. Hal tesebut didukung oleh adanya tingkat kemajuan dan beberapa bidang antara lain: Bidang Transportasi
adapun  Sarana Transportasi yang ada   
1.    Perahu bermotor/speed boat        
2.    Kapal motor         
3.    Perahu tidak bermotor (sampan)        
4.    Kendaraan bermotor/roda dua       
5.    Kendaraan mobil/roda empat          
 
Dibidang Perlistrikan Di Desa Simbur Naik telah mengalami kemajuan dengan masuknya PLN pada tahun 1990 sehingga sekarang pada umumnya masyarakat dapat manikmatinya, namun masih ada beberapa anggota masyarakat yang dapat merasakan fasilitas listrik PLN, sehingga masyarakat masih mempertahankan mesin disel yang dimilikinya.
Begitu halnya dengan penggunaan air bersih, sebanyak 94% penduduk menggunakan air hujan dengan cara menampung dalam drum atau tangki-tangki air, sehingga apabila musim kemarau persedian air menjadi sangat terbatas.
Suhu Udara Desa Simbur Naik  secara normal seapajang tahun antara 25-30 derajat dengan dua musim yaitu musim hujan dan musim kemarau. Musim hujan terjadi pada bulan Oktober sampai Januari. Dalam jangka waktu tersebut turuin hujan secara merata di Desa Simbur Naik. Disertai angin yang bertiup dari utara dengan kecepatan antara 10 sampai 20 km/jam. Sedangkan musim kemarau terjadi pada bulan Maret sampai September. Selain itu masyarakat Desa Simbur Naik juga mengenal apa yang dinamakan musim gelombang. Pada saat musim ini, sangat jarang masyarakat yang mengarungi laut karena keadaan gelombang laut sangat besar.

1 komentar: